Sejarah Suku Baduy

 


  • Asal Muala Baduy

        Baduy atau orang kanekes adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di Wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan “Baduy” merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang sepertinya 6 menyamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada dibagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai “urang Kanekes” atau orang kanekes, sesuai dengan nama wilayah mereka atau mengacu pada nama kampung mereka yaitu Kanekes. Meskipun demikian banyak masyarakat luar yang lebih mengenal mereka sebagai orang Baduy.

  •     Asal Muala Kata Baduy

        Menurut definisi yang diberikan oleh beberapa dongeng dan cerita rakyat di Banten, Baduy datang dari nama sebuah tempat yang dijadikan tempat hunian. Sendang yang bernama Cibaduy, tapi ternyata nama Sendang Cibaduy lahir setelah masyarakat mengasingkan diri itu membuka kampung. Ada pendapat lain yang mengatakan, kalau Baduy berasal dari kata “Budha” yang berubah menjadi “Baduy”. Ada juga yang mengatakan dari kata “Baduyut”, karena kampung yang dijadikan tempat huniannya banyak tumbuh pohon baduyut, sejenis beringin. Yang jelas kata Baduy lahir setelah masyarakat yang mengasingkan diri itu membangun perkampungan yang sampai sekarang dikenal dengan panggilan orang-orang Baduy. Menurut arti sebenarnya kata Baduy datang dari bahasa Arab “Badui” yang berasal dari kata “Badu” atau “Badaw” yang artinya lautan pasir (Djoewisno dalam Wilodati, 1986: 5). Dan masih banyak lagi pengertian tentang “Baduy”. Namun, pernyataan bahwa “Baduy” berasal dari bahasa arab “ Badaw” atau “Badau”lah yang paling banyak dikemukakan oleh beberapa ahli dan penulis.

  • Sejarah Keberadaan Masyarakat Baduy

    Menurut kepercayaan yang dianut suku baduy, mereka adalah keturunan Bhatara Cikal, salah satu dari tujuh dewa yang diutus turun ke bumu untuk menjaga harmoni dunia. Mereka percaya bahwa tanah kediaman mereka yang mereka sebut sebagai Pancer Bumi adalah 7 pusat dunia, tempat manusia pertama kali diturunkan ke bumi. Diduga pada jaman dulu keberadaan suku Baduy yang seperti mengasingkan diri dari pertumbuhan masyarakat karena mereka adalah anggota kelompok masyarakat Kerajaan Padjadjaran yang menyelamatkan diri, maka identitas dan jati diri mereka sengaja ditutupi yang mungkin bertujuan untuk melindungi komunitas Baduy dari musuh-musuh Padjajaran.




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama